Penyebab Sulitnya para Sarjana Mendapatkan Pekerjaan
Penyebab Sulitnya para Sarjana Mendapatkan Pekerjaan
Di era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan untuk mendapatkan pekerjaan sangatlah ketat. Setiap orang harus memiliki kualifikasi yang mumpuni untuk dapat bersaing di dunia kerja. Tidak sebandingnya lapangan pekerjaan dengan jumlah wisudawan/i membuat angka pengangguran di indonesia cukup tinggi.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, jumlah lulusan perguruan tinngi yang bekerja adalah 12,24 persen. Jumlah tersebut setara 14,57 juta dari 118,41 juta pekerja di seluruh Indonesia. Sementara pengangguran lulusan perguruan tinggi mencapai 11,19 persen, atau setara 787 ribu dari total 7,03 orang yang tidak memiliki pekerjaan. Data ini menunjukkan bahwa pengangguran terdidik (lulusan perguruan tinggi) masih cukup tinggi di Indonesia.
Banyaknya pengangguran terdidik di Indonesia disebabkan karena masih banyak lulusan yang tidak memiliki skill yang dibutuhkan oleh perusahaan. Apalagi di era digital saat ini para lulusan dituntut mempunyai digital skills. yaitu tahu dan menguasai dunia digital. Selain digital skills, para lulusan juga haru mempunyai global skills, yaitu kemampuan berbahasa asing.
Kualitas lulusan perguruan tinggi yang tak sesuai kebutuhan dunia industri mungkin karena adanya kesalahan sistem pendidikan Indonesia. Selama ini mahasiswa hanya disuruh belajar untuk mendapatkan gelar sarjana, tanpa memperhatikan proses. Akhirnya mereka tidak mendapatkan apa-apa selama duduk di bangku perkuliahan.
Setelah membaca tulisan ini, para calon sarjana atau mahasiswa-mahasiswa yang baru masuk ke perguruan tinggi seharusnya memutar otak dan melihat kedepan. Tanamkan tekad yang kuat dalam diri agar semangat dalam menempuh masa-masa di bangku perkuliahan. Kuliah bukan hanya berbicara tentang gelar saja, tapi kuliah berbicara tentang proses. Untuk menuai hasil yang maksimal harus dibarengi dengan usaha yang maksimal juga.
0 Comment :