Reaksi Uji Lipid dan Penentuan Bilangan Iodium
Reaksi Uji Lipid dan Penentuan Bilangan Iodium
Lipid adalah kelompok molekul alami yang meliputi lemak, lilin, sterol, vitamin yang larut dalam lemak (seperti vitamin A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, trigliserida, fosfolipid, dan lain-lain. Fungsi biologis utama lipid termasuk menyimpan energi, pensinyalan, dan bertindak sebagai komponen pembangun membran sel. Lipid memiliki aplikasi dalam industri kosmetik dan makanan serta dalam nano teknologi
Lipid dapat didefinisakan secara luas sebagai molekul kecil hidrofobik atau amfifilik. Sifat amfifilik beberapa lipid memungkinkan mereka unutk membentuk struktur seperti vesikel, liposom multilameral, atau membran dalam lingkungan akuatik. Lipid biologis berasal, seluruhnya atau sebagian, dari ketoasil dan isoprema. Dengan menggunakan pendekatan ini, lipid dapat dibagi menjadi delapan kategori : asam lemak, gliserolipid, gliserofosfolipid, spingolipid, sakarolipid, dan poliketida (diturunkan dari kondensasi subunit ketoasil) dan lipid sterol serta lipid prenol (berasal dari kondensasi subunit isoprena).
Meskipun kadang-kadang digunakan sebagai anonim untuk lemak, lemak adalah sekelompok lipid yang disebut trigliserida. Lipid juga mencakup molekul seperti asam lemak dan turunnya (termasuk tri-, di-, monogliserida, dan fosfolipid), serta metabolit lainnya yang mengandung sterol dan kolesterol. Meskipun manusia dan mamalia lainnya menggunakan berbagai jalur biosintesis untuk memecah dan mensintesis lipid, beberapa lipid esensial tidak dapat dibuat dengan cara ini dan harus diperoleh dari makanan.
Terdapat berbagai macam uji yang berkaitan dengan lipid yang meliputi analisis kualitatif maupun kuantitatif. Uji-uji kualitatif lipid diantaranya adalah sebagai berikut:
- Uji kelarutan lipid. Uji ini terdiri atas analisis kelarutan lipid maupun derivat lipid terhadap berbagai macam pelarut.
- Uji Acrolein. Dalam uji ini terjadi dehidrasi gliserol dalam bentuk bebas atau dalam lemak/minyak menghasilkan aldehid atau krolem.
- Uji kejenuhan pada lipid. Uji ketidakjenuhan digunakan untuk mengetahui asam lemak yang diuji apakah termasuk asam lemak jenuh atau tidak jenuh dengan menggunakan pereaksi iod
- Uji ketengikan, Dalam uji ini, diidentifikasikan lipid mana yang sudah tengik dengan yang belum tengik yang disebabkan oksidasi lipid.
- Uji salkowski untuk kolesterol, Uji salkowski merupakan uji kualitatif yang dilakukan untuk mengidentifikasikan keberadaan kolesterol.
- Uji Lieberman Buchard, Merupakan uji kuantitatif untuk kolesterol. Prinsip uji ini adalah mengidentifikasi adanya kolesterol dengan penambahan asam sulfat ke dalam campuran.
- Uji bilangan Iodium, Lipid mengandung bermacam-macam asam lemak tak jenuh yang bereaksi dengan ion. Jumlah iod yang diabsorbsi menentukan jumlah ketidakjenuhan dalam lipid. Jadi angka iod didefinisikan sebagai berikut, banyaknya asam oleh 100 gram lipid
Dua metode yang umumnya dipakai yaitu metode Hanus yang memakai iodin bromida sebagai carrier dan metode, Wijs yang memakai iodin klorida. Bilangan iodin menyatakan derajat ketidakjenuhan asam lemak penyusun minyak. Asam lemak tidak jenuh mampu mengikat iodium untuk membentuk senyawa yang jenuh. Banyaknya iodium yang diikat menunjukkan banyaknya ikatan rangkap dimana asam lemak tidak jenuh mampu mengikat iodium dan membentuk senyawa jenuh. Iodium akan mengadisi ikatan asam lemak tidak jenuh meupun dalam bentuk ester. Bilangan iodium tergantung pada jumlah asam lemak tidak jenuh dan lemak. Semakin banyak jumlah asam lemak tidak jenuh dalam minyak maka semakin tinggi pula bilangan iodium yang dikandung oleh minyak tersebut.
Angka asam pada munyak dan lemak menunjukkan kandungan asam lemak bebas yang mempengaruhi kualitas minyak dan lemak. Angka asam yang tinggi pada munyak jelantah diakibatkan oleh proses hidrolisis yang terjadi selama proses penggorengan yang biasanya dilakukan pada suhu 160-200 derajat celcius.
0 Comment :